Forum Studi Islam Fosi Fkip Univ. Bengkulu Slideshow: UKM’s trip was created by TripAdvisor. Create your own stunning slideshow with our free photo slideshow maker.

Selasa, 28 Desember 2010

MENJEMPUT KENANGAN DI LMDK 2


(LATIHAN MANAJEMEN DAKWAH KAMPUS 2)  UKM KEROHANIAN UNIB
Oleh : Zedri Aresti
                        Darul ‘Ulum menjadi saksi perjuangan saya dan teman-teman yang lain mengikuti tahapan Kaderisasi yang bayak dikiritisi oleh teman-teman yang kritis sebagai formalitas. Sekalipun demikian ternyata tak seorang pun yang mampu membuktikan bahwa kegiatan ini hanyalah formalitas karena  memang tidak ada tolak ukur yang bisa dipertanggungjawabkan untuk membuktikan dalil formalitas itu. Hanya saja memang harus ada pembenahan dan perbedaan perlakuan pada perjenjangan kader yang harus sama-sana kita sempurnakan. Semua konsep dakwah kampus itu sudah mantap adanya di Universitas Bengkulu  tercinta ini, tinggal bagaiamana kita mnerapkan dalam tataran teknis, walaupun terkadang teman-teman berkata “itu kan masalah teknis”. Justru karena masalah teknis  maka harus semakin jelas dan nyata tahapan demi tahapannya. Saya masih ingat perkataan Kak Aji “ Aktivis Dakawah itu gagap mengaplikasikan keIslamannya dalam tataran-tataran teknis di berbagai lini kehidupan. Konsepnya melangit tetapi sayang aplikasinya (teknis) tidakk membumi.”    Beranjak dari kenyataan inilah saya kembali tergugah mengiki LMDK 2 kembali karena saya tidak lulus tahun kemaren dan juga saya ingin jenjang kader saya harus jelas, minimal bagi diri pribadi syukur syukr ini menjadi akhlak organisasi.
Banyak hal yang menyentak dan membuka cakrawala berpikir saya, membuka pintu hati saya ternyata saya ini tidak ada apa-apanya. Sering saya merasa sendiri dalam jama’ah ini tapi kenyataannya tidak karena ada mesin yang senantiasa bergerak tanpa harus saya ketahui, sering saya merasa sudah memberikan yag terbaik untuk dakwah ini tapi ternyata yang saya berikan hanyalah energy sisa bukan energi utama. Saya tersentak karena energy sisa yang saya berikan ternyat atelah menzhalimi teman-teman lain yag memberikan energy ekstranya karena saya turut menyumbang kekurangan energy itu. Terimakasih YA ALLAH Engkau pertemukan aku dengan dakwah ini walau di persimpangan jalan.
Goresan-goresan berikut akan menyampuradukkan kata “saya” dan “kita” supaya teman-teman juga turut merasakan emosi dalam tulisan ini. Ini bukan curhat tapi mencoba untuk berbagi mudah-mudahan teman-teman turut berkontribusi, atau sekedar berpartisipasi, ataupun cukup berafiliasi terhadap dakwah ini.
Fitnahan, hujatan, cacian, dan makian merupakan suatu hal yang biasa bag kebenaran. Kita harus menghilangkan glorifikasi terhadap tokoh masa lalu dan menghilangkan euphoria masa lalu, seolah-olah di masa lalu  dakwah ini begitu baik, sekarang ini mulai melemah. Jika kita beranggapan demikian sesungguhnya kita sendirilah yang lemah dan kita penyumbang energy kelemahan bagi ikhwah yang lain. Kita tidak harus menunggu menjadi pemimpin masa depan, kita itu pemimpin hari ini, lakukan perbaikan itu sekarang dengan merujuk kearifan masalalu  tetap tidak harus menjadikannya glorifikasi, cukup sebagai kaca spion saja, Ibarat sepeda motor tak selamanya kita menggunakan kaca spion nanti kita malah menubruk benda di depan kita, begitu pula dengan dakwah ini jangan melihat ke belakang terus, kita harus visioner, menyingkirkan semua halangan dan rintangan. Seperti lagu Kera Sakti “ Walau halangan, rintangan, tak jadi masalah dan beban pikiran.” Inilah tekad kera sakti yang mengawal gurunya mencari kitab suci. Bagaimana dengan kita? Ada persamaan kita dengan Kera Sakti yaitu sama-sama menyandang tugas dan misi suci.
Untuk meyandang tugas suci ini, kita juga harus punya kesaktian. Kita haruslah seorang pendekar yang memiliki ciri generasi Thaliban (kader Thullabi) sebagai berikut @ aktif di Lembaga Dakwah Kampus, sekalipun kita aktif dimana-mana (jadi superman dan superwoman) tapi Lembaga Dakwah Kampus harus lebih utama karean  domain dakwah kita saat ini adalah kampus maka maksimalkanlah peran kita di kampus @tidak apatis, karean apatis, bukalah sikap seorang pendekar yang membiarkan kejahata merajalela begitu pula seorang aktivis dakwah tidak akan diam meliahat kondisi yang ada @ membina minimal 1 halaqah produktif, wajib hukumnya ini bagi aktivis, jangan-jangan kita hanya mau disuapin matei terus, jadilah kita ikhwah materialistis, kalau sudah semester lima tidak membina halaqah kaderisasnya perlu dipertanyakan, Indeks Jati Diri Kadernya perlu diakreditasi lagi @ memiliki track record akademis, cukuplah dulu para muasis dakwah ini yang kuliah S1 mereka harus sepuluh tahun, sekarag kita harus buktikan bahwa aktivis dakwah itu tidak hanya hitam keningnya karena tahajud, sekarat IPnya karena sibuk tak menentu. Kita patut berbangga dengan sahabta-sahabat yang aktif di LDK dengan prestasi akademis lauar biasa tentu saja tidak hanya diukur dengan Indeks Prestasi. @ memiliki kompetensi dan jaringan pasca kampus @ hafal minimal 2 juz, gimana dengan kita, berapa juz, jangan-jangan aktivis dakwah ini kalah hapalannya dengan anak-anak SMP dan SMA. @ TOEFL minimal 500, jangan anggap ini bahasa kafir, karena penguasaan bahasa jug mengembangkan sayap dakwah. @ menguasai minimal satu bahsa asing, bukan satu bahasa daerah.
TETAP TEGAK BERJALAN DAN TEGAP
WALAU BADAI DATANG MELANDA
Kodisi sekarang menuntut kita untuk lebih banyak bersabar, menuntut kta bekerja lebih banyak. Dari segi kedisiplinan kita sungguh memprihatinkan, pelaksanaan ibadah yang belum begitu sempurna , pemahaman berjama’ah kita yang belum begitu mantap, penjagaan hijab kita yang sembrono. Inilah beberapa indicator yang membuat ALLAH belum memberikan kepemimpinan ini pada kita dan peradaban itu jauh nampaknya akan dijemput1. Apakah kita memang belum siap untuk memimpin negeri ini.
Sebenarnya apa yang kita peroleh hari ini sebenarnya jauh lebih banyak daripada sahabat dari sisi ilmu, tapi kenapa ya kita tak mampu berbuat seperti mereka. Salah satu alasannya karena kita tidak “ngamal” hanya “ngilmu”. Jangan-jangan keilmuan kita hanya untuk debat, mengoreksi orang. Oleh karena itu proses pendidikan dalam dakwah haruslah pendidikan efektif. Pendidikan efektif itu terrcermin dari beberapa hal berikut. @ Al- Qudwah  ((contoh, suri tauladan) Mus’ab bin Umair hanya dua kali halaqah dengan Rasulullah lalu bisa menjadi duta pertama Islam ke Madinah walaupun mimbar petamanya dilempar,, dihina dicela, dan dilempar batu. Bagaimana dengan kita sudah berapa kali kita Halaqah, sudah berapa lama kita Tarbiyah. Sudahkah kita mampu menjadi duta dakwah ini, sudahkah kita mampu menjadi Al-qur’an yang berjalan. Lalu kita bertanya kenapa kenapa dakwah ini sulit dipahami oleh orang lain. Bisa jadi kita yang menyampaikannya tidak jelas dan contohnya pun tidaka ada. Kita tidak menjadi ihtiram bagi umat terlalu sering kita mengharap kifalah dari umat. Menjadi seorang tauladan mengantarkan kita menjadi Ashabus Samrah (pasukan inti) dakwah ini.  @ Al-‘Ilmu, kita  meng-ilmui dakwah ini. Mnyedihkan seorang aktivis ketika ditanya masalah aqidah, masalah fiqh tidak tahu padahal ketika berbicara dakwah mulutnya sampai berbusa-busa menyebut nama para muasis dakwah ini. Bukanka yang harus terpenuhi dahulu adalah saliimul aqiidah, shahihul ibadah, matiinul khulq. Jangan samapai berdakwah terus tapi asasnya tidak kita pahami. Semangat yanga meneggebu tanpa didasari oleh hal fundamental di atas tidak akan bertahan ma. @ Amal (sudah banyak disiggung di awal tadi) hati-hati terhadap orng shaleh yang tidak kerja , biasanya nerjai orang @ Nasehat, dakwah ini harus nasehat-manasehati, siapapun dia kalau memang salah ya harus dinasehati. Tidak perlu takut walau dia sudah tua, senior kita yang malehe. Jika pemahaman seperti ini dibangun maka alangkah indahnya hidup ini. @ ‘Iqab, kalau tidak mau juga mendengar nasehat kita maka hukuman harus diberikan. Sekarang hukuman sering diartikan sebagai sesuatu yang memberatkan  bukan sebagai sesuatu yang menimbulkan efek jera atau kesadaran. Sehingga banyak murabbi sekarang tidak mau memberikan hukuman dan juga banyak sekali para mutarabbi yang tidak siap menerima hukuman. Akibatnya lahirlah kader-kader ‘cemen’ yang sedikit-sedikit ‘merajuk’ lalu mendeklarasikan diri ‘saya bukan kader lagi’.
Jangan pernah cita-cita kita beralih
Kita adalah sekelompok kaum
Yang merasakan nikmatnya letih dalam berdakwah
 Katanya dakwah, tapi tidak ta’at
Katanya dakwah tapi mudah sakit hati
Katanya dakwah, tapi mengritik amatlah tajam
Katanya dakwah, tapi kok tidak bijak
Mengenai marketisasi dakwah kampus tidak banyak yang bisa saya tangkap dan saya rasa kita semua sudah paham yang harus kita jual adalah kepribadian Islam, mengintegrasikan ‘isi’ engan ‘kemasan’. Tahap sedrhana yang harus kita lewati yaitu : @ Building Trust @ membangun kebutuhan manusia @ give solution @ close the sales.
Beberapa hal yang saya dapatkan dari kaka Ardi Ardinan, begitu luar biasa dan menyentak. Ada pegeseran makna pemakaian bahasa di kalangan ikhwah yang skarang menjadi trend (sebenarnya penyakit). “Tafaddhol akhi” kalimat ini sekarang menunjukkan pasrah stadium empat, seorang ikhwah yang mengucapkan ini tidak bisa diharapkan lagi. Ikhwah  sekarang kebayakan “Afwan”. Apalagi ketika menerima undangan, diajak rapat. Bukankah memenuhi undangan itu wajib hukumnya. Bahkan ada yang lebih parah lagi A5 terus (Afwan Akhi Ana Ada Acara). Menyakitkan sekali dan ingatlah afwan itu tanda kebancian,MAka Apakah kata AFWAN harus di hapuskan dari dunia ini,saya kira tidak mungkin karena kata ini juga terkadang penting sehingga yang menjadi masalah adalah penggunaaan kata AFWAN yang tidak sesuai dengan tempatnya ibarat menempatkan gelas diujung meja,sangat tidak dewasa. Sekarang juga berkembang suatu prototype yang entah muncul dari mana yaitu siapa yang memeberi usul harus ia yang jadi mas`ul. Ini kan tidak tepat karena akan membuat orang malas  pada kesempatan berikutnya memberikan usul.
MARI KITA BANGUN FILOSOFI AMAL BUKAN FILOSOFI JABATAN
Materi terakhir dari ustadz Harun, awalnya saya mengira adalah Kaka Harun Al Rasyid tetapi ternyat beliau adalah penanggnungjawab kader kampus se Makassar yang berjumlah lebih kurang 5000 kader. Luar biasa,, yang lebih luar biasa lagi adalah beliu rela menunda kuliahnya ketika itu adalah perintah Murabbi, beliau nikah muda dan baru mengajak istrinya ke Jawa 13 tahun kemudian menemui orangtuanya di Jawa (ehem,,intermezo)
Sikap pemimpin yang harus dikembangkan adalah kesadaran memimpin, sikap lapang dada, punya hati yang sangat luas toleransinya, bertumpu pada musyawarah (baik majelis rasmiyah maupun itisa’iyah), mampu merangkul orang yang sependapat dan tidak sependapat.
Parameter keberhasilan dan kemenangan seorang pemimpin adalah parameter ALLAH. . “Biarlah orang tak senang asalkan Engkau tetap ridho” keberhasilan itu adalah selama kebenaran tetap kokoh dalam hati kita. Keberhasilan  di mata manusia adalah mencermati gosip yang berkembang setelah kita berhenti jadi pemimpin.
Menjadi pemimpin seharusnya menonjolkan kecerdasan kita bukanlah menenggelamkan kemampuan kita, tidaklah wajar ketika seorang pemimpin tidak mampu menyelesaikan masalah SKS-nya. Bagaiman mau menyelesaikan masalah umat ini jika masalah pribadinya aja tidak beres. Menjadi pemimpin tidak harus mempersyaratkan pengalaman, jenderal Soedirman seorang panglima, seorang jenderal yang lahir dari pesantern tidak harus punya pengalaman dulu baru bias memimpin lascar perjuangan negeri ini. Pemimpin akan dapat pengalaman ketika peran kepemimpinan itu diambilnya. Ingat bangsa ini tidak akan pernah maju jika selalu memperyaratkan pengalaman dalam setiap pilihan profesi.
Peran seorang pemimpin haruslah memadukan peran sebagai seorang ayah (kal walid), sebagai seorang guru (kal murabbi), sebagai seorang panglima (kal Qa’id fil ma’rakah). Lebih lengkapnya ada dalam buku Al qiyadah wal Jundiyah karangan Syekh Mustafa Masyhur. Dalam pengambilan kebijakan seorang pemimpin harus berpegang pada prinsip berikut @ Al-Musyarokah ‘indal qarar artinya mengikutsertakan anggota dalam pengambilankeputusan. Ini yang belum sepenuhnya bias saya laksanakan.
KEPEMIMPINAN ITU INDAH BILA DILIHAT DARI LUAR  TAPI JADI BEBAN BAGI YANG MEMIKULNYA
@ mendorong untuk berani mengemukakan pendapat @ mendukung dalam pelaksanaan @memberikan pengakuan dan penghargaan @ bersikap adil jika ada kesalahan. Inilah kiranya yang dapat saya petik dari LMDK dua.
Nantikan serial selanjutnya,oleh-oleh dari Yogyakarta,,semoga

Rabu, 27 Oktober 2010

DRAFT TRAINING DAN AKSI FOSI FEAT FULDKIP INDONESIA


Ketentuan Lomba AKSI FOSI 2010

A.  LKTA (Lomba Karya Tulis Al’Quran)
Persyaratan:
1.  Peserta adalah  mahasiswa dan siswa SMA/sederajat
2.  Karya Tulis Al-Quran se Sumatera
3.  1 tim terdiri dari 1, 2 atau 3 orang
4.  KTA belum pernah dipresentasikan, dilombakan atau dipublikasikan
5.  Tema :
- Perspektif Al qur’an tentang Integritas Sains dan Agama
- Perbaikan moral anak bangsa dengan solusi al qur’an
6.  Judul (LKTA) : BEBAS dan tidak menggunakan tema sebagai judul
7.  Naskah karya tulis dikumpulkan lambat tanggal 4 November  rangkap 3 pada saat pendaftaran dan softcopy dikirim via email ke
(Konfirmasi Jika Sudah Mengirim)
8.  10 KTA terbaik dipresentasikan tanggal 10 November 2010 di Aula Dekanat FKIP
9.  Kontribusi Rp50.000,00 per tim
Lomba Karya Tulis Al-Qur’an (LKTA)
a. Pengertian
- Lomba Karya Tulis Al-Qur’an (LKTA) adalah perlombaan menulis kandungan alqur’an yang dituangkan dalam bentuk paper.
- Peserta bersifat perorangan.
b. Proses Seleksi.
- Panitia mengupayakan agar semua Karya Tulis akan dipresentasikan.
- Jika jumlah peserta yang ikut serta dalam Aksi Fosi kurang dari 10, maka semua karya tulis yang masuk akan dipresentasikan.
- Jika jumlah peserta yang ikut serta dalam Aksi Fosi  lebih dari 10 Karya Tulis maka Dewan Juri akan menyeleksi 10 karya tulis yang layak dan memenuhi memenuhi kriteria untuk dipresentasikan.
- Karya Tulis dipresentasikan selama maximum 20 menit ( 8 menit presentasi dan 12 menit tanya jawab)
c. Tema Tulisan.
- Perspektif Al qur’an tentang Integritas Sains dan Agama
- Perbaikan moral anak bangsa dengan solusi al qur’an
- Judul (LKTA) : BEBAS dan tidak menggunakan Tema sebagai Judul.
d. Sifat dan Isi Tulisan
Sifat dan isi tulisan haruslah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
- Objektif
Tulisan tidak emotional atau tidak menonjolkan permasalahan subjektif.
Tulisan didukung oleh data dan atau informasi terpercaya.
Sejauh mungkin bersifat original dan menjauhi duplikasi serta jiplakan (plagiat).
- Logis dan Sistematis
Tiap langkah penulisan dirancang secara sistematis dan teratur.
Pada dasarnya karya tulis ilmiah mengandung unsur-unsur identifikasi masalah, penarikan kesimpulan dan
sejauh mungkin mengandung saran-saran.
Isi tulisan berdasarkan telaah pustaka dan/atau penelitian bukan eksperimen.
e. Pembimbing
Setiap kegiatan penulisan oleh mahasiswa diperbolehkan mendapatkan bimbingan dari seorang dosen pembimbing secara intensif.
f. Pedoman Penulisan Karya Tulis
- Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan hendaknya berisi rancangan yang teratur yang berisi:
Bahan Awal
(a) Halaman Judul
1. Judul: Diketik dengan huruf besar, judul penulisan/penelitian bukan eksperimen hendaknya cukup ekspresif menunjukkan dengan tepat masalah yang ditulis dan tidak membuka peluang untuk penafsiran yang bermacam-macam.
2. Nama Penulis.
3. Bidang Studi: Disebutkan dengan jelas sesuai dengan ilmu yang sedang dituntut.
4. Tanggal: Cukup ditulis bulan dan tahun waktu penulisan diajukan.
5. Diketahui dan disetujui oleh Pembimbing dan Ketua Jurusan dengan stempel Jurusan yang bersangkutan.
6. Pengantar.
Bagian Inti
(a) Pendahuluan
1. latar belakang yang berisi uraian tentang alasan mengangkat gagasan menjadi
2. karya tulis (dilengkapi dengan data atau informasi yang mendukung),
3. tujuan dan manfaat yang ingin dicapai.
b. Pembahasan
Uraikan tentang:
1) Kondisi kekinian pencetus gagasan (diperoleh dari bahan bacaan, wawancara,
observasi, dan penelitian),
3) Solusi yang pernah ditawarkan atau diterapkan sebelumnya untuk memperbaiki
4)nkeadaan pencetus gagasan dengan berlandaskan dalil dari al-qur’an maupun as-sunah.
5) Langkah-langkah strategis yang harus dilakukan untuk mengimplementasikan
gagasan sehingga tujuan atau perbaikan yang diharapkan dapat tercapai,
c. Kesimpulan
1) Gagasan yang diajukan,
2) Teknik implementasi yang akan dilakukan,
3) Prediksi hasil yang akan diperoleh (manfaat dan dampak gagasan)
7
Bagian Akhir
(a) Daftar Pustaka : untuk memberi informasi sehingga orang dapat dengan mudah menemukan sumber yang disebutkan.
1. Buku
i Nama Penulis
ii Tahun Penerbitan
iii Judul buku
iv Nama Penerbit
v Tempat Terbit

2. Jurnal
i Nama Penulis
ii Tahun Penerbitan
iii Judul Tulisan
iv Nama Jurnal
v Jilid dan Nomor Jurnal
vi Halaman
vii Tempat Terbit
(b) Daftar Riwayat Hidup (biodata, curriculum vitae)
1. Nama Lengkap.
2. Tempat dan Tanggal Lahir.
3. Karya-karya Ilmiah.
4. Pertemuan-pertemuan Ilmiah.
5. Penghargaan-penghargaan Ilmiah.
- Persyaratan Penulisan
Ketentuan penulisan minimal 20 (dua puluh) halaman maksimal 35 (tiga puluh lima) halaman kwarto (A4). Kekurangan 20 halaman dan kelebihan 35 halaman dapat mengurangi nilai.

Bahasa
(a) Baik dan benar menurut EYD.
(b) Sederhana, jelas.
(c) Satu kesatuan.
(d) Utamakan istilah.
(e) Tidak menggunakan singkatan seperti tdk, tsb, yg.
Cara Penulisan
Cara penulisan mengikuti Pedoman Penulisan Karya Tulis seperti untuk menyusun Skripsi.
Pengetikan
(a) Umum
1. Karya Tulis diketik 1,5 spasi kertas kwarto (A4)
2. Batas Pengetikan:
a. Samping kiri 4 cm.
b. Samping kanan 3 cm.
c. Batas atas dan bawah masing-masing 3 cm.
d. Batas pengetikan 2 cm pada bagian bawah adalah: kata terakhir dari teks atau kalau ada catatan kaki, kata terakhir dan catatan kaki
(b) Pengetikan.
1. Jarak Pengetikan, Bab, Sub Bab dan Perinciannya
a. Jarak pengetikan Bab dengan Sub Bab 3 spasi Sub Bab dengan kalimat dibawahnya 2 spasi
b. Bab diketik di tengah-tengah huruf besar dan dengan jarak 4 cm dari tepi atas tanpa digariskan dibawahnya.
c. Sub Judul: ditulis mulai dari sebelah kiri dengan identasi 5 (lima) pukulan diberi garis
 
bawah. Huruf-huruf pertama ditulis dengan huruf besar.
d. Jika masih ada judul dalam tingkatan yang lebih rendah, ditulis seperti pada c, lalu diikuti oleh kalimat berikutnya.
e. Pengetikan kalimat. Alinea baru diketik menjorok masuk tujuh ketukan dengan jarak spasi ganda/dobel spasi. Pengetikan kutipan langsung yang lebih dari 3 baris diketik 1 spasi menjorok ke dalam dan semuanya tanpa diberi tanda petik.
2. Penomoran halaman
a. Bagian pendahuluan yang meliputi : halaman judul, nama/Daftar isi memakai angka romawi kecil dan diketik sebelah kanan bawah (i,ii, dan seterusnya).
b. Bagian tubuh/pokok bagian penutup dengan angka arab dan diketik dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi atas (1,2,3, dan seterusnya).
c. Nomor halaman pertama dari tiap bab tidak ditulis tetapi tetap diperhitungkan.
Penilaian
(a) Penilaian karya tulis Al-Qur’an Mahasiswa dilakukan oleh tim juri yang akan ditentukan oleh Panitia.
(b) Bagi pemenang akan diberi penghargaan berupa throphy,piagam dan uang pembinaan
B.   CERPEN
·       Syarat :
1.    Peserta umum se-Sumatera
2.    Naskah asli, karya sendiri dan belum pernah dilombakan.
3.    Naskah dikumpul dalam bentuk softcopy (CD) dan hardcopy (rangkap 2) pada saat TM
4.    Naskah diketik dengan font Times New Roman; size 12; spasi 1,5; justified;  A4 ( left 4; right, bottom, top 3)
5.    Tema bebas tapi islami
6.    Pengumpulan naskah pada saat pendaftaran disertai synopsis cerpen,  fotokopi identitas, dan biodata penulis
7.    Peserta boleh mengumpulkan lebih dari satu judul
8.    Kontribusi Rp15.000,00 per naskah

NOTE: Keterangan lebih lanjut Untuk Cerpan dan LKTA
 silahkan kunjungi www.fosifkip.blogspot.com
              Untuk Lebih jelas Hubungi Panitia
 CP Panitia : Hendra Irawan (085268347765)




Festival Nasyid Aksi Fosi Se-Sumatera
I. Syarat Perlombaan
      1. Personil 4-8 orang (15-25 tahun)
      2. Busana Tidak harus Islami tetapi pantas  dan wajib  menggunakan sepatu
      3. Setiap peserta tidak boleh dalam 2 tim atau lebih dalam  perlombaan
      4. Nasyid yang dibawakan semua aliran (perkusi,acapella,dan haroki)
      5. Tidak boleh menggunakan alat music  tiup atau gesek (alat music  tidak disediakan Panitia)
      6. Mengisi formulir pendaftaran
      7. Membayar registrasi pendaftaran :
          Ikhwan / laki-laki        : Rp 100.000,-
          Akhwat / Perempuan   : Rp 100.000,-
      8. Mengirimkan biodata personil,beserta  photokopi ktp/ktm/kartu pelajar (1 lembar).
      9. Mengembalikan kuitansi / bukti pembayaran  bank pada saat daftar ulang.
      10. Menghadiri tehnical meeting.

II. Ketentuan Perlombaan
      1. Tingkat perlombaan umum  se-sumatera
      2. perlombaan terdiri dari 2 babak,yaitu penyisihan dan final
      3. Babak penyisihan akan diambil  10 tim dari 10 besar hasil penilaian.
      4. Penyisihan membawakan  1 lagu bebas (ditentukan peserta) dan 1 lagu wajib pilihan
      5. Final membawakan 1 lagu bebas dan 1 lagu wajib pilihan (lagu bebas dan lagu wajib boleh beda
          Dengan lagu ketika penyisihan)
      6. Setiap tim hanya boleh membawa 1 jenis nasyid ( Misal : Penyisihan membawa acapella maka
          final harus acapella,tetapi lagu tidak wajib seperti jenis asli) begitu juga sebaliknya
      7. Ketentuan perlombaan dan tata tertib peserta lainnya akan dibahas pada saat TM

III. Ketentuan Lagu
      1. Lagu Ikhwan /  laki-laki
          - Lagu Bebas       : Ditentukan sendiri oleh peserta
          - Lagu Wajip Pilihan :
          1. Hidayah (Gradasi)
          2. Damba cintamu (Raihan)
          3. Demi Matahari (Snada)
          4. Persembahan Cinta ( Gradasi)
          5. Jalan-jalan (Justice Voice)
          6. Merah saga (Shoutul Harokah)
          7. Generasi harapan (Izzatul Islam)
          8. Problema (Justice Voice)
      2. lagu Akhwat / Perempuan :
          1. Anyta (Fatih)
          2. Our Happy day (justice Voice)
          3. Lukisan ALam (hijaz)
          4. Antara 2 cinta (Raihan)
          5. kasih putih (SNADA)
          6. Kini kau tlah dewasa (justice voice)
          7. Merah Saga ( Shoutul Harokah)
          8. Ar-ruhul jadid
IV. Format Penilaian
      1. Aransemen Lagu
      2. Kostum/ Penampilan Pakaian
      3. Aksi panggung + Koreografi
      4. Penghayatan,Performance,Harmonisasi
V. Dewan Juri
      1. Tim nasyid Lokal (Senior) / Bintang Tamu
      2. Seniman / Guru Seni
      3. Asosiasi Nasyid Nusantara
      4. Pengamat Nasyid
VI. Waktu dan tempat Pelaksanaan
      Waktu dan tempat pelaksanaan perlombaan akan diberitahukan pada saat Tehnical meeting (Kamis 4 November 2010 Jam 14.00 Di Gedung dekanat FKIP)
NOTE: Keterangan lebih lanjut Untuk Festival Nasyid
 silahkan kunjungi www.fosifkip.blogspot.com
              Untuk Lebih jelas Hubungi Panitia
 CP Panitia : Johan(08973309127)/Yuniar Ai (085769614426)




Sekretariat Panitia :
FOSI FKIP KBM UNIB
jln. Wr. Supratman, Kandang Limun Muara Bangkahulu gedung Dekanat FKIP Kampus UNIVERSITAS BENGKULU
28123

e-mail                             :  zenagustar@yahoo.com
**No Rekening     : BNI.0156649810/Muamalat.922 3286637
                               An.M.Zen Agustar
Atau

e-mail                             : iee_hiura_muhammad_l@yahoo.com
**No Rekening     : BNI.0182683770/BCA.3770185890
                               An.Kartika Novia Marta

Sabtu, 10 April 2010

Mukjizat Al-Qur'an Terungkap: Ada Kobaran Api di Dasar Laut

oleh Aidil Heryana

Subhanallah! Baru-baru ini muncul sebuah fenomena retakan di dasar lautan yang mengeluarkan lava, dan lava ini menyebabkan air mendidih hingga suhunya lebih dari seribu derajat Celcius. Meskipun suhu lava tersebut luar biasa tingginya, ia tidak bisa membuat air laut menguap, dan walaupun air laut ini berlimpah-luah, ia tidak bisa memadamkan api.

Allah bersumpah dengan fenomena kosmik unik ini. Firman-Nya: "Ada laut yang di dalam tanahnya ada api" (Qs. Ath-Thur 6).

Nabi SAW bersabda: "Tidak ada yang mengarungi lautan kecuali orang yang berhaji, berumrah atau orang yang berperang di jalan Allah. Sesungguhnya di bawah lautan terdapat api dan di bawah api terdapat lautan."

Ulasan Hadits Nabi

Hadits ini sangat sesuai dg sumpah Allah SWT yang dilansir oleh Al-Qur’an pada permulaan Surah Ath-Thur, di mana Allah bersumpah (Maha Besar Allah yang tidak membutuhkan sumpah apapun demi lautan yang di dalam tanahnya ada api "al-bahrul masjur." Sumpahnya:

"Demi bukit, dan kitab yang ditulis; pada lembaran yang terbuka; dan demi Baitul Ma'mur; dan atap yang ditinggikan (langit), dan laut yang di dalam tanahnya ada api, sesungguhnya azab Tuhanmu pasti terjadi, tidak seorangpun yang dapat menolaknya." (Qs. Ath-Thur: 1-8)

Bangsa Arab, pada waktu diturunkannya Al-Qur’an tidak mampu menangkap dan memahami isyarat sumpah Allah SWT demi lautan yang di dalam tanahnya ada api ini. Karena bangsa Arab (kala itu) hanya mengenal makna “sajara” sebagai menyalakan tungku pembakaran hingga membuatnya panas atau mendidih. Sehingga dalam persepsi mereka, panas dan air adalah sesuatu yang bertentangan. Air mematikan panas sedangkan panas itu menguapkan air. Lalu bagaimana mungkin dua hal yang berlawanan dapat hidup berdampingan dalam sebuah ikatan yang kuat tanpa ada yang rusak salah satunya?

...tampak jelas bahwa gunung-gunung tengah samudera tersebut sebagian besar terdiri dari bebatuan berapi (volcanic rocks) yang dapat meledak layaknya ledakan gunung berapi yang dahsyat...

Persepsi demikian mendorong mereka untuk menisbatkan kejadian ini sebagai peristiwa di akhirat (bukan di dunia nyata). Apalagi didukung dengan firman Allah SWT: "Dan apabila lautan dipanaskan" (QS. At-Takwir 6).

Memang, ayat-ayat pada permulaan Surah At-Takwir mengisyaratkan peristiwa-peristiwa futuristik yang akan terjadi di akhirat kelak, namun sumpah Allah SWT dalam Surah Ath-Thur semuanya menggunakan sarana-sarana empirik yang benar-benar ada dan dapat ditemukan dalam hidup kita (di dunia).

Hal inilah yang mendorong sejumlah ahli tafsir untuk meneliti makna dan arti bahasa kata kerja “sajara” selain menyalakan sesuatu hingga membuatnya panas. Dan mereka ternyata menemukan makna dan arti lain dari kata "sajara," yaitu “mala'a” dan “kaffa” (memenuhi dan menahan). Mereka tentu saja sangat gembira dengan penemuan makna dan arti baru ini karena makna baru ini dapat memecahkan kemusykilan ini dengan pengertian baru bahwa Allah SWT telah memberikan anugerah kepada semua manusia dengan mengisi dan memenuhi bagian bumi yang rendah dengan air sambil menahannya agar tidak meluap secara berlebihan ke daratan.

Namun, hadits Rasulullah SAW yang sedang kita bahas ini secara singkat menegaskan bahwa: Sesungguhnya di bawah lautan ada api dan di bawah api ada lautan.

Setelah Perang Dunia II, para peneliti turun dan menyelam ke dasar laut dan samudera dalam rangka mencari alternatif berbagai barang tambang yang sudah nyaris habis cadangannya di daratan akibat konsumerisme budaya materialistik yang dijalani manusia sekarang ini. Mereka dikejutkan dengan rangkaian gunung berapi (volcanic mountain chain) yang membentang berpuluh-puluh ribu kilometer di tengah-tengah seluruh samudera bumi yang kemudian mereka sebut sebagai 'gunung-gunung tengah samudera'.

Dengan mengkaji rangkaian gunung-gunung tengah samudera ini tampak jelas bahwa gunung-gunung tengah samudera tersebut sebagian besar terdiri dari bebatuan berapi (volcanic rocks) yang dapat meledak layaknya ledakan gunung berapi yang dahsyat melalui sebuah jaring retak yang sangat besar. Jaring retak ini dapat merobek lapisan bebatuan bumi dan ia melingkupi bola bumi kita secara sempurna dari segala arah dan terpusat di dalam dasar samudera dan beberapa lautan. sedangkan kedalamannya mencapai 65 km. Kedalaman jaring retak ini menembus lapisan bebatuan bumi secara penuh hingga menyentuh lapisan lunak bumi (lapisan bumi ketiga) yang memiliki unsur bebatuan yang sangat elastis, semi cair, dan memiliki tingkat kepadatan dan kerekatan tinggi.

Bebatuan lunak ini didorong oleh arus muatan yang panas ke dasar semua samudera dan beberapa lautan semacam Laut Merah dengan suhu panas yang melebihi 1.000 derajat Celcius. Batuan-batuan elastis yang beratnya mencapai jutaan ton ini mendorong kedua sisi samudera atau laut ke kanan dan ke kiri yang kemudian disebut oleh para ilmuwan dengan "fenomena perluasan dasar laut dan samudera." Dengan terus berlangsungnya proses perluasan ini, maka wilayah-wilayah yang dihasilkan oleh proses perluasan itupun penuh dengan magma bebatuan yang mampu menimbulkan pendidihan di dasar samudera dan beberapa dasar laut.

...meskipun sebegitu banyak, air laut atau samudera tetap tidak mampu memadamkan bara api magma tersebut. Dan magma yang sangat panas pun tidak mampu memanaskan air laut dan samudera....

Salah satu fenomena yang mencengangkan para ilmuwan saat ini adalah bahwa meskipun sebegitu banyak, air laut atau samudera tetap tidak mampu memadamkan bara api magma tersebut. Dan magma yang sangat panas pun tidak mampu memanaskan air laut dan samudera. Keseimbangan dua hal yang berlawanan: air dan api di atas dasar samudera bumi, termasuk di dalamnya Samudera Antartika Utara dan Selatan, dan dasar sejumlah lautan seperti Laut Merah merupakan saksi hidup dan bukti nyata atas kekuasaan Allah SWT yang tiada batas.

Laut Merah misalnya, merupakan laut terbuka yang banyak mengalami guncangan gunung berapi secara keras sehingga sedimen dasar laut ini pun kaya dengan beragam jenis barang tambang. Atas dasar pemikiran ini, dilakukanlah proyek bersama antara Pemerintah Kerajaan Saudi Arabia, Sudan, dan salah satu negara Eropa untuk mengeksploitasi beberapa kekayaan tambang yang menggumpal di dasar Laut Merah.

Kapal-kapal proyek ini melemparkan stapler barang tambang untuk mengumpulkan sampel tanah dasar Laut Merah tersebut. Stapler pengeruk sampel tanah itu diangkat dalam batang air yang ketebalannya mencapai 3.000 m. Dan jika stapler sampai ke permukaan kapal, tidak ada seorang pun yang berani mendekat karena sangat panasnya. Begitu dibuka, maka keluarlah tanah dan uap air panas yang suhunya mencapai 3.000 derajat Celcius. Dengan demikian, sudah terbukti nyata di kalangan ilmuwan kontemporer, bahwa ledakan gunung vulkanik di atas dasar setiap samudera dan dasar sejumlah laut jauh melebihi ledakan vulkanik serupa yang terjadi di daratan.

...terbukti pula dengan beragam dalil dan bukti bahwa semua air yang ada di bumi dikeluarkan oleh Allah SWT dari dalam bumi melalui ledakan-ledakan vulkanik dari setiap moncong gunung berapi...

Kemudian terbukti pula dengan beragam dalil dan bukti bahwa semua air yang ada di bumi dikeluarkan oleh Allah SWT dari dalam bumi melalui ledakan-ledakan vulkanik dari setiap moncong gunung berapi. Pecahan-pecahan lapisan berbatu bumi menembus lapisan ini hingga kedalaman tertentu mampu mencapai lapisan lunak bumi. Di dalam pisan lunak bumi dan lapisan bawahnya, magma vulkanik menyimpan air yang puluhan kali lipat lebih banyak dibanding debit air yang ada di permukaan bumi.

Dari sini tampaklah kehebatan hadits Nabi SAW ini yang menetapkan sejumlah fakta-fakta bumi yang mencengangkan dengan sabda: "Sesungguhnya di bawah lautan ada api dan di bawah api ada lautan."

Sebab fakta-fakta ini baru terungkap dan baru bisa diketahui oleh umat manusia pada beberapa tahun terakhir.

Pelansiran fakta-fakta ini secara detail dan sangat ilmiah dalam hadits Rasulullah SAW menjadi bukti tersendiri akan kenabian dan kerasulan Muhammad SAW, sekaligus membuktikan bahwa ia selalu terhubung dengan wahyu langit dan diberitahui oleh Allah Sang maha Pencipta langit dan bumi. Maha benar Allah yang menyatakan:

"Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al Qur'an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya), yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat, Yang mempunyai akal yang cerdas; dan (Jibril itu) menampakkan diri dengan rupa yang asli, sedang dia berada di ufuk yang tinggi. Kemudian dia mendekat, lalu bertambah dekat lagi, maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi). Lalu dia menyampaikan kepada hamba-Nya (Muhammad) apa yang telah Allah wahyukan” (QS. An-Najm 3-10)

Tidak seorang pun di muka bumi ini yang mengetahui fakta-fakta ini kecuali baru pada beberapa dekade terakhir. Sehingga lontaran fakta ini dalam hadis Rasulullah SAW benar-benar merupakan kemukjizatan dan saksi yang menegaskan kenabian Muhammad SAW dan kesempurnaan kerasulannya.
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.

Sumber:
Pembuktian Sains dalam Sunnah buku 1, karya Dr. Zaghlul An-Najjar.
Video http://www.facebook.com/home.php?#!/video/video.php?v=370011087607&ref=mf

Rabu, 07 April 2010

Jafar bin Abi Thalib, Bapak si Miskin

Berbeda dengan saudara-saudara Quraisy-nya yang lain yang rata-rata kaya raya dan merupakan kalangan bangsawan terkemuka. Abu Thalib yang merupakan paman nabi justru hidup kekurangan. Namun meski kurang mampu, Abu Thalib memiliki keluarga yang sangat besar sehingga ia kesulitan untuk menafkahi semua anggota keluarganya. Apalagi ketika Makkah didera kekeringan hebat yang membuat banyak orang kelaparan.

Pada saat kekeringan hebat itulah, Muhammad -- sebelum menjadi Rasul Allah -- berkata kepada pamannya yang lain, yaitu Abbas, untuk membantu kehidupan keluarga Abu Thalib. Bersama Abbas, Muhammad mengambil alih sebagian tanggungan Abu Thalib atas keluarganya.

Abu Thalib pun setuju dan merelakan anaknya diasuh oleh Muhammad dan Abbas. Muhammad mengambil Ali bin Abi Thalib sebagai tanggungannya, sementara Abbas mengambil Jafar bin Abi Thalib bersamanya. Anak yang lain, Aqeel, tetap diasuh Abu Thalib.

Dari sekian banyak keluarga klan Hashim, Jafar merupakan satu di antara lima anggota klan ini yang memiliki banyak kemiripan (secara fisik) dengan Muhammad SAW. Empat pria lainnya dari klan Hashim yang memiliki banyak kemiripan dengan Rasulullah SAW adalah Abu Sufyan bin Al Harist dan Qutham bin Al Abbas, keduanya adalah sepupu Rasulullah SAW. Juga As Saib bin Ubaid dan Hasan bin Ali yang merupakan cucu Rasulullah putera Ali dan Fatimah.

Setelah diangkat, Jafar tinggal bersama pamannya Abbas hingga ia beranjak dewasa. Setelah itu ia menikahi Asma binti Umays, saudara dari Maimunah yang kemudian menjadi istri Rasulullah. Bersama isterinya, Jafar menjadi salah seorang sahabat Rasul yang pertama kali masuk Islam.

Karena keyakinan dan keteguhan hatinya dengan Islam, orang Quraisy menjadikan kehidupan sosial pasangan ini sangat sulit. Orang Quraisy juga mencoba menhalangi keduanya untuk menjalankan ibadah.

Jafar kemudian pergi bertemu Rasulullah SAW dan meminta izin untuk pergi berhijrah ke Abyssinia (sekarang Ethiopia) bersama beberapa orang sahabat. Dengan penuh kesedihan, Rasulullah SAW pun memberikan izin kepada Jafar.

Kelompok Muhajirin yang dipimpin Jafar bin Abi Thalib ini kemudian meninggalkan Makkah dan pergi menuju Abbysinia. Di kota ini mereka hidup di bawah perlindungan Negus, pemimpin wilayah ini. Untuk pertama kalinya sejak menjadi Muslim, mereka menikmati kebebasan baik untuk mengakui agamanya dan melakukan ibadah tanpa diganggu.

Ketika berita kepergian kelompok ini diketahui orang Quraisy, mereka menjadi sangat marah. Apalagi mengetahui bahwa kelompok Muslim ini menjalani kehidupan yang aman dan damai di bawah perlindungan Negus. Karena itulah, orang Quraisy segara membuat rencana ekstradisi yang akan mengirim para Muslimin yang hijrah ini masuk penjara di Makkah.

Orang Quraisy kemudian mengirim dua orang wakilnya yang paling hebat yaitu Amr bin Al-Aas dan Abdullah bin Abi Rabiah. Keduanya dibekali dengan banyak hadiah dan wanita yang akan diberikan kepada Negus dan para wakilnya. Segala upaya dilakukan keduanya termasuk memfitnah umat Islam dan mengadudombanya dengan Negus.

Namun upaya mereka gagal. Di hadapan Negus dan para wakilnya, dengan fasih dan lancar, Jafar menjelaskan keyakinan yang ia anut bersama umat Islam lainnya. Ia menjelaskan alasan ketertarikannya pada Islam dan kenapa ia bersama umat Islam lainnya memutuskan untuk hijrah ke Abyssinia. Jafar juga menjelaskan dengan indah ajaran Islam yang ia anut termasuk membacakan ayat Alquran dari surat Maryam.

Mendengar penjelasan itu Negus mengerti. Ia bahkan menjanjikan siapapun yang mengganggu umat Islam akan berhadapan dengannya.

Jafar dan Asma menghabiskan waktu cukup lama di Abyssinia yang menjadi rumah kedua bagi mereka. Di tempat ini, Asma melahirkan tiga putra yang diberi nama Abdullah, Muhammad, dan Awn. Putra kedua mereka yang diberi nama Muhammad menjadi pria pertama dalam sejarah Islam yang diberi nama sama dengan nama Rasulullah SAW.

Pada tahun ketujuh hijrahnya, Jafar dan keluarganya meningalkan Abyssinia bersama sekelompok Muslim untuk menuju Madinah. Ketika mereka tiba, Rasulullah SAW baru saja kembali dari perang Khaybar.

Kedatangan Jafar membawa angin segar bagi umat Islam yang miskin. Tak butuh waktu lama untuk Jafar menjadi terkenal sebagai sahabat yang peduli dengan mereka yang miskin. Karena itulah ia kemudian dijuluki sebagai "Bapak Kaum Miskin".

Abu Hurairah menyebut bahwa orang yang paling peduli dan paling siap membantu mereka yang miskin adalah Jafar bin Abi Thalib. Begitu pedulinya Jafar, jika ia menemukan ada orang yang miskin dan kelaparan, ia akan segera pulang ke rumah dan memberi orang itu makanan yang ia punya, bahkan jika itu membuatnya harus menghabiskan jatah makannya.

Jafar tinggal di Madinah tidak terlalu lama. Pada awal tahun kedelapan, Rasulullah SAW memobilisasi pasukan untuk menghadapi pasukan Byzantinum di Suriah. Rasulullah SAW berencana menyerang pasukan ini karena salah satu sahabat yang dikirimnya ke Byzantinum untuk misi damai dibunuh dengan keji oleh gubernur daerah ini.

Rasulullah SAW lalu menunjuk Zaid bin Haritsah sebagai panglima pasukan. Setelah itu Rasul menyatakan bahwa jika terjadi sesuatu pada Zaid selama pertempuran maka posisi itu akan digantikan oleh Jafar bin Abi Thalib, dan jika Jafar tewas, maka posisinya akan digantikan oleh Abdullah bin Rawahah.

Ketika pasukan Muslim mendekati Mutah, sebuah desa kecil di dekat perbukitan Yordania, mereka menemukan bahwa pasukan Byzantinum sudah menghimpun ribuan pasukan dengan menggunakan tameng umat Kristen Arab dari suku Lakhm, Judham, Qudaah, dan suku-suku lainnya. Sementara umat Muslim hanya terdiri dari tiga ribu orang prajurit.

Meskipun tidak seimbang, namun umat Islam tetap bertarung dengan penuh semangat. Zaid bin Haritshah menjadi salah satu yang pertama syahid dalam pertempuran itu.

Sesuai perintah Rasul, Jafar bin Abi Talib kemudian yang memegang komando. dengan penuh keberanian, ia menerjang pasukan Byzantinum. Ia pun syahid.
( uli/anwary )

Jafar bin Abi Thalib, Bapak si Miskin

Berbeda dengan saudara-saudara Quraisy-nya yang lain yang rata-rata kaya raya dan merupakan kalangan bangsawan terkemuka. Abu Thalib yang merupakan paman nabi justru hidup kekurangan. Namun meski kurang mampu, Abu Thalib memiliki keluarga yang sangat besar sehingga ia kesulitan untuk menafkahi semua anggota keluarganya. Apalagi ketika Makkah didera kekeringan hebat yang membuat banyak orang kelaparan.

Pada saat kekeringan hebat itulah, Muhammad -- sebelum menjadi Rasul Allah -- berkata kepada pamannya yang lain, yaitu Abbas, untuk membantu kehidupan keluarga Abu Thalib. Bersama Abbas, Muhammad mengambil alih sebagian tanggungan Abu Thalib atas keluarganya.

Abu Thalib pun setuju dan merelakan anaknya diasuh oleh Muhammad dan Abbas. Muhammad mengambil Ali bin Abi Thalib sebagai tanggungannya, sementara Abbas mengambil Jafar bin Abi Thalib bersamanya. Anak yang lain, Aqeel, tetap diasuh Abu Thalib.

Dari sekian banyak keluarga klan Hashim, Jafar merupakan satu di antara lima anggota klan ini yang memiliki banyak kemiripan (secara fisik) dengan Muhammad SAW. Empat pria lainnya dari klan Hashim yang memiliki banyak kemiripan dengan Rasulullah SAW adalah Abu Sufyan bin Al Harist dan Qutham bin Al Abbas, keduanya adalah sepupu Rasulullah SAW. Juga As Saib bin Ubaid dan Hasan bin Ali yang merupakan cucu Rasulullah putera Ali dan Fatimah.

Setelah diangkat, Jafar tinggal bersama pamannya Abbas hingga ia beranjak dewasa. Setelah itu ia menikahi Asma binti Umays, saudara dari Maimunah yang kemudian menjadi istri Rasulullah. Bersama isterinya, Jafar menjadi salah seorang sahabat Rasul yang pertama kali masuk Islam.

Karena keyakinan dan keteguhan hatinya dengan Islam, orang Quraisy menjadikan kehidupan sosial pasangan ini sangat sulit. Orang Quraisy juga mencoba menhalangi keduanya untuk menjalankan ibadah.

Jafar kemudian pergi bertemu Rasulullah SAW dan meminta izin untuk pergi berhijrah ke Abyssinia (sekarang Ethiopia) bersama beberapa orang sahabat. Dengan penuh kesedihan, Rasulullah SAW pun memberikan izin kepada Jafar.

Kelompok Muhajirin yang dipimpin Jafar bin Abi Thalib ini kemudian meninggalkan Makkah dan pergi menuju Abbysinia. Di kota ini mereka hidup di bawah perlindungan Negus, pemimpin wilayah ini. Untuk pertama kalinya sejak menjadi Muslim, mereka menikmati kebebasan baik untuk mengakui agamanya dan melakukan ibadah tanpa diganggu.

Ketika berita kepergian kelompok ini diketahui orang Quraisy, mereka menjadi sangat marah. Apalagi mengetahui bahwa kelompok Muslim ini menjalani kehidupan yang aman dan damai di bawah perlindungan Negus. Karena itulah, orang Quraisy segara membuat rencana ekstradisi yang akan mengirim para Muslimin yang hijrah ini masuk penjara di Makkah.

Orang Quraisy kemudian mengirim dua orang wakilnya yang paling hebat yaitu Amr bin Al-Aas dan Abdullah bin Abi Rabiah. Keduanya dibekali dengan banyak hadiah dan wanita yang akan diberikan kepada Negus dan para wakilnya. Segala upaya dilakukan keduanya termasuk memfitnah umat Islam dan mengadudombanya dengan Negus.

Namun upaya mereka gagal. Di hadapan Negus dan para wakilnya, dengan fasih dan lancar, Jafar menjelaskan keyakinan yang ia anut bersama umat Islam lainnya. Ia menjelaskan alasan ketertarikannya pada Islam dan kenapa ia bersama umat Islam lainnya memutuskan untuk hijrah ke Abyssinia. Jafar juga menjelaskan dengan indah ajaran Islam yang ia anut termasuk membacakan ayat Alquran dari surat Maryam.

Mendengar penjelasan itu Negus mengerti. Ia bahkan menjanjikan siapapun yang mengganggu umat Islam akan berhadapan dengannya.

Jafar dan Asma menghabiskan waktu cukup lama di Abyssinia yang menjadi rumah kedua bagi mereka. Di tempat ini, Asma melahirkan tiga putra yang diberi nama Abdullah, Muhammad, dan Awn. Putra kedua mereka yang diberi nama Muhammad menjadi pria pertama dalam sejarah Islam yang diberi nama sama dengan nama Rasulullah SAW.

Pada tahun ketujuh hijrahnya, Jafar dan keluarganya meningalkan Abyssinia bersama sekelompok Muslim untuk menuju Madinah. Ketika mereka tiba, Rasulullah SAW baru saja kembali dari perang Khaybar.

Kedatangan Jafar membawa angin segar bagi umat Islam yang miskin. Tak butuh waktu lama untuk Jafar menjadi terkenal sebagai sahabat yang peduli dengan mereka yang miskin. Karena itulah ia kemudian dijuluki sebagai "Bapak Kaum Miskin".

Abu Hurairah menyebut bahwa orang yang paling peduli dan paling siap membantu mereka yang miskin adalah Jafar bin Abi Thalib. Begitu pedulinya Jafar, jika ia menemukan ada orang yang miskin dan kelaparan, ia akan segera pulang ke rumah dan memberi orang itu makanan yang ia punya, bahkan jika itu membuatnya harus menghabiskan jatah makannya.

Jafar tinggal di Madinah tidak terlalu lama. Pada awal tahun kedelapan, Rasulullah SAW memobilisasi pasukan untuk menghadapi pasukan Byzantinum di Suriah. Rasulullah SAW berencana menyerang pasukan ini karena salah satu sahabat yang dikirimnya ke Byzantinum untuk misi damai dibunuh dengan keji oleh gubernur daerah ini.

Rasulullah SAW lalu menunjuk Zaid bin Haritsah sebagai panglima pasukan. Setelah itu Rasul menyatakan bahwa jika terjadi sesuatu pada Zaid selama pertempuran maka posisi itu akan digantikan oleh Jafar bin Abi Thalib, dan jika Jafar tewas, maka posisinya akan digantikan oleh Abdullah bin Rawahah.

Ketika pasukan Muslim mendekati Mutah, sebuah desa kecil di dekat perbukitan Yordania, mereka menemukan bahwa pasukan Byzantinum sudah menghimpun ribuan pasukan dengan menggunakan tameng umat Kristen Arab dari suku Lakhm, Judham, Qudaah, dan suku-suku lainnya. Sementara umat Muslim hanya terdiri dari tiga ribu orang prajurit.

Meskipun tidak seimbang, namun umat Islam tetap bertarung dengan penuh semangat. Zaid bin Haritshah menjadi salah satu yang pertama syahid dalam pertempuran itu.

Sesuai perintah Rasul, Jafar bin Abi Talib kemudian yang memegang komando. dengan penuh keberanian, ia menerjang pasukan Byzantinum. Ia pun syahid.
( uli/anwary )

Kamis, 18 Maret 2010

Antara Syi'ar Dakwah dan hiburan...

Indonesia memang sangat bangga dengan prestasi anak bangsanya yang dapat dikatakan merajai dunia hiburan di tanah air dan mancanegara. Baik berupa lagu, musik dan film. Nuansa Islam pun menjadi sentuhan menarik disana. "Ayat-ayat cinta", "Ketika cinta bertasbih", "Perempuan berkalung sorban", dan yang baru akan tayang "Di bawah langitMU" adalah beberapa dari sekian contoh hasil kreatifitas yang excelent. Jutaan mata berbondong-bondong untuk menyaksikannya, ribuan mulut memberikan apresiasi baik dan seabrek-abrek hikmah yang sangat bagus di dalamnya.
lalu, Apakah ini berarti syia'ar Islam sudah mulai mengudara? Inikah sebenarnya langkah kongkret dakwah di Indonesia? (begin for thingking)
Di sisi lain, budaya nasyid yang selalu menyenandungkan asma Allah Swt kini telah termodernisasi baik dari segi musik maupun gaya para munsyidnya. Kerap kali syiar Islam di liriknya tertutupi oleh performance dari para penyanyinya. Seperti inikah yang sejatinya diharapkan? Atau kesemua itu hanya strategi untuk meraih keyajaan Islam?
menurut antum wa antunna sekalian???...

Selasa, 16 Maret 2010

Kajian untuk mu, ikhwahfillah...

walaupun jamur tidak sedang pada musimnya, barang segi empat kecil yang cukup berbobot itu lebih bisa menjamur di tangan dan mata ikhwahfillah semua...
makin tumbuh subur jamur itu ketika telah datang padanya yang bernama "hotspot" dengan berbagai macam penawaran yang sangat interesting (fb, blog, ym, tw, etc)
subhanallah banget manfaatnya, tapi manfaat itu tak ubahnya akan menjadi mudharat jika:
1. ketika jari-jari ini berkomunikasi dengan keyboard, tangannya pun tak terjabatkan
2. ketika mata tak berpaling dari layar, tak berbalas senyum sapanya
3. ketika mulut terkunci karena sangat fokus, salam pun tak terjawabkan
4. ketika dia bertanya "kaifahal?", hanya anggukan dengan "ehm.." yang dapat dilafadzkan
5. ketika "signal strength : excelent", kumandang adzan adalah yang terlewatkan
dan apakah itu yang diharapkan dari kemajuan teknologi di zaman globalisasi, katanya...
bukankah teknologi itu untuk dikuasi manusia bukan menguasai manusia!!!
how about u? akhi wa ukhti...

Sabtu, 06 Maret 2010

 
SELAMAT ATAS TERPILIHNYA 
ukhti SATRIYANTI 
sebagai
Koordinator KEPUTRIAN FOSI
senyum kami selalu bersama anti meraih cinta Ilahi

Senin, 01 Maret 2010

Maulid Nabi Muhammad SAW

Maulid Nabi Muhammad SAW adalah hari lahir nabi Muhammad Saw, yang dalam tahun hijriah jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awal atau pada jum'at, 26 Februari 2010 menurut kalender masehi. Kata maulid atau milad adalah dalam bahasa Arab berarti hari lahir. Haruskah hari kelahiran diperingati? jawabannya adalah tidak karena tidak ada dalil dalam Al Qur'an dan hadist yang menyatakan hal tersebut. Lalu, mengapa banyak peringatan maulid nabi yang diadakan?
sejatinya orang-orang yang mengadakan acara peringatan maulid Nabi pada hakekatnya bertujuan untuk memuliakan (mengagungkan) dan mengungkapkan kecintaan terhadap Rasulullah SAW, serta menumbuhkan ghirah (semangat) dalam beribadah yang di peroleh dari acara peringatan maulid Nabi tersebut dengan mengadakan ceramah dan pengajian. Bukan seperti mereka yang melebih-lebihkan dengan bermacam-macam ritual yang sama sekali tidak ada manfaatnya, bahkan malah terkesan mubazir. bukankah mubazir itu adalah perbuatan setan???

Kamis, 18 Februari 2010

Minggu, 14 Februari 2010


                                                        

Kamis, 11 Februari 2010

Dakwah kampus itu???

        Dakwah Kampus adalah dakwah ammah harokatudz dzahiroh (dakwah itu gerakan yang terlihat / umum) dalam lingkup perguruan tinggi. Dakwah yang sifatnya terbuka, berorientasi kepada rekrutmen dakwah di kalangan civitas akademika secara umum, dan aktivitasnya dapat dirasakan oleh civitas akademika. Civitas akademika yang dimaksud di sini adalah para mahasiswa dan dosen perguruan tinggi. Civitas akademika merupakan bagian dari masyarakat kampus yang hidup dengan peraturan, ada peraturan kampus (rektorat), peraturan ormawa, dan sebagainya.
Untuk menjalankan roda Dakwah Kampus, maka dibutuhkan personil-personil, yaitu Aktivis Dakwah Kampus (ADK). ADK adalah kader dakwah dan tarbiyah yang memiliki peran dalam Dakwah Kampus. Peran yang dilakukan bisa berupa sebagai pengurus lembaga dakwah kampus, murobbi kampus, dan sebagainya.
Tujuan utama dari Dakwah kampus adalah adanya suplai alumni yang berafiliasi (berpartisipasi) kepada Islam, dan optimalisasi peran kampus dalam upaya mentransformasi masyarakat menuju masyarakat Islami. Aplikasinya adalah:

1. Terbentuknya bi’ah (lingkungan) yang kondusif bagi kehidupan Islami di kampus, baik dalam sisi moral, intelektual, maupun tanggungjawab sosial. Kita tahu bahwa kampus adalah lingkungan yang heterogen. Ketika berinteraksi di dalamnya, maka butuh kekuatan untuk menjaga idealisme dengan tetap memperhatikan realitas. Hal ini berarti dakwah kampus memerlukan sebuah lingkungan kecil yang senantiasa dapat terus men-charge ruhiyah para ADK di tengah-tengah aktivitasnya di kampus. Sarana untuk itu adalah tarbiyah yang berkesinambungan untuk para ADK dan yang didakwahkannya.

2. Terbentuknya opini ketinggian Islam di kalangan kampus. Oleh karena itu syiar dalam mengkampanyekan kemuliaan Islam harus terus dilakukan secara rutin. Sarana-sarana syiar untuk ini cukup banyak, misalnya majalah, perpustakaan, peringatan hari besar Islam, tabligh akbar, dan sebagainya. Barangkali bisa kita diskusikan mengenai hal ini dalam kajian tersendiri.

3. Terbentuknya kesinambungan barisan pendukung dakwah. Untuk itu, tarbiyah yang berkesinambungan di setiap angkatan mahasiswa harus dipastikan berjalan. Ini membutuhkan sebuah lajnah yang dapat mengawasi itu dalam jangka panjang.

4. Terbentuknya hubungan timbal balik yang sinergis antara dakwah ammah dengan pengkaderan. Artinya, semua rekrutmen-rekrutmen dakwah diupayakan dapat dilanjutkan dengan proses dakwah secara khusus terhadap orang-orang yang direkrut tersebut.


Rabu, 03 Februari 2010

contoh ID CARD n PIAGAM

 
         ID CARD Panitia LMDK I FOSI                           PIAGAM AKSI FOSI

AKSI FOSI 2009

                Seminggu penuh, 16-21 November 2009, AKSI (Ajang Kreasi dan Seni Islam) oleh FOSI (Forum Studi Islam) digelar. Kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan oleh bidang Minat dan Bakat FOSI. Kegiatan yang bertemakan “Wujudkan seni dalam kreasi meraih cinta Ilahi” ini dibuka secara resmi oleh PD I, Bapak Santoso, M.Kes. Acara dimulai dengan lomba Tahfidz dan MTQ tingkat mahasiswa se-Universitas Bengkulu. Hari kedua, anak-anak TK/ PAUD sangat antusias mengikuti lomba mewarnai di bawah pohon rindang (DPR) FKIP, tercatat 100 peserta dari 3 TK/PAUD. Juara 1dan 2 dari PAUD HAKIKI, serta juara 2 dari TK AULADUNA. Tak beberapa lama berselang, dilanjutkan oleh lomba LCTI (Lomba Cepat Tepat Islami) tingkat SMA dan Mahasiswa, lomba ini dilangsungkan selama 2 hari di aula dekanat FKIP dan diikuti oleh sekitar 17 tim. SMA 2 berhasil maraih juara 1 disusul oleh IMC FISIP dan SMA 5. Hari ke-4, kembali di aula dekanat FKIP, lomba KTA (Karya Tulis Al Qur’an) se-Provinsi pun dimulai, berlangsung selama sehari, dengan SMA 5 kota Bengkulu menjadi juara 1, serta juara 2 dan 3 dipegang oleh SMA 2 kota Bengkulu. Selanjutnya LMCI (Lomba Menulis Cerpen Islami) untuk umum, 23 buah karya berupa cerpen terdaftar mengikuti lomba dan hasil karya terbaik yang menjadi juara 1 adalah dari Rodi, Pend. Matematika dengan judul cerpen “Bumi yang lain”, juara 2 “Semua karena cintaMU” oleh Callystavia, Pend. Bahasa Indonesia, dan juara 3 “Kelinci itu masih di bulan, ….” Oleh Lingga. S dari EDSA. Lomba terakhir adalah lomba Nasyid se-Provinsi, nasyid putra bertempat di gedung C dan berlangsung selama sehari dengan tim nasyid UV (Universal Voice) dari Bengkulu keluar sebagai juara 1, lalu Ar Rahman dari kepahiyang sebagai juara 2, dan Natural Voice sebagai juara 3, dari 9 tim yang menjadi peserta. Sedangkan nasyid putri dilaksanakan di gedung B, diikuti oleh 7 tim peserta dan juara 1 berhasil direbut oleh Savana Uthrujah dari MAN 1 kota Bengkulu, juara 2 oleh De Grafis dari Pend. Fisika, dan juara 3 oleh As-Syfa dari Curup.
            Penutupan AKSI FOSI 2009 oleh PD III, Bp. Syafrizal S., M.A dan pengumuman pemenang diselenggarakan pada sabtu, 21 November di GKB III. Walaupun tidak semua peserta lomba dapat hadir, acara penutupan ini tetap berjalan lancar. Menurut Rozi S. selaku ketua panitia mengatakan bahwa, “AKSI FOSI ini merupakan kegiatan yang sangat baik, selain dapat menjalin silaturahim, acara ini juga menguji kemampuan kita dan menambah wawasan kita tentang Islam khususnya. Buat yang menang, kami ucapkan selamat dan untuk yang belum menang, jangan putus asa dan tetaplah semangat untuk terus mensyi’arkan Islam. Terakhir, harapan untuk ke depannya, semoga acara ini dapat berlangsung lebih optimal lagi sehingga syi’ar Islam dapat lebih dirasakan oleh masyarakat luas”.
Seminggu penuh, 16-21 November 2009, AKSI (Ajang Kreasi dan Seni Islam) oleh FOSI (Forum Studi Islam) digelar. Kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan oleh bidang Minat dan Bakat FOSI. Kegiatan yang bertemakan “Wujudkan seni dalam kreasi meraih cinta Ilahi” ini dibuka secara resmi oleh PD I, Bapak Santoso, M.Kes. Acara dimulai dengan lomba Tahfidz dan MTQ tingkat mahasiswa se-Universitas Bengkulu. Hari kedua, anak-anak TK/ PAUD sangat antusias mengikuti lomba mewarnai di bawah pohon rindang (DPR) FKIP, tercatat 100 peserta dari 3 TK/PAUD. Juara 1dan 2 dari PAUD HAKIKI, serta juara 2 dari TK AULADUNA. Tak beberapa lama berselang, dilanjutkan oleh lomba LCTI (Lomba Cepat Tepat Islami) tingkat SMA dan Mahasiswa, lomba ini dilangsungkan selama 2 hari di aula dekanat FKIP dan diikuti oleh sekitar 17 tim. SMA 2 berhasil maraih juara 1 disusul oleh IMC FISIP dan SMA 5. Hari ke-4, kembali di aula dekanat FKIP, lomba KTA (Karya Tulis Al Qur’an) se-Provinsi pun dimulai, berlangsung selama sehari, dengan SMA 5 kota Bengkulu menjadi juara 1, serta juara 2 dan 3 dipegang oleh SMA 2 kota Bengkulu. Selanjutnya LMCI (Lomba Menulis Cerpen Islami) untuk umum, 23 buah karya berupa cerpen terdaftar mengikuti lomba dan hasil karya terbaik yang menjadi juara 1 adalah dari Rodi, Pend. Matematika dengan judul cerpen “Bumi yang lain”, juara 2 “Semua karena cintaMU” oleh Callystavia, Pend. Bahasa Indonesia, dan juara 3 “Kelinci itu masih di bulan, ….” Oleh Lingga. S dari EDSA. Lomba terakhir adalah lomba Nasyid se-Provinsi, nasyid putra bertempat di gedung C dan berlangsung selama sehari dengan tim nasyid UV (Universal Voice) dari Bengkulu keluar sebagai juara 1, lalu Ar Rahman dari kepahiyang sebagai juara 2, dan Natural Voice sebagai juara 3, dari 9 tim yang menjadi peserta. Sedangkan nasyid putri dilaksanakan di gedung B, diikuti oleh 7 tim peserta dan juara 1 berhasil direbut oleh Savana Uthrujah dari MAN 1 kota Bengkulu, juara 2 oleh De Grafis dari Pend. Fisika, dan juara 3 oleh As-Syfa dari Curup.
            Penutupan AKSI FOSI 2009 oleh PD III, Bp. Syafrizal S., M.A dan pengumuman pemenang diselenggarakan pada sabtu, 21 November di GKB III. Walaupun tidak semua peserta lomba dapat hadir, acara penutupan ini tetap berjalan lancar. Menurut Rozi S. selaku ketua panitia mengatakan bahwa, “AKSI FOSI ini merupakan kegiatan yang sangat baik, selain dapat menjalin silaturahim, acara ini juga menguji kemampuan kita dan menambah wawasan kita tentang Islam khususnya. Buat yang menang, kami ucapkan selamat dan untuk yang belum menang, jangan putus asa dan tetaplah semangat untuk terus mensyi’arkan Islam. Terakhir, harapan untuk ke depannya, semoga acara ini dapat berlangsung lebih optimal lagi sehingga syi’ar Islam dapat lebih dirasakan oleh masyarakat luas”.